Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Untung Rugi Pacaran

Setiap anak muda pasti merasakan yang namanya jatuh cinta (nggak mutlak sih). Nah, sebagai pemuda muslim yang taat (cieee) gue dituntut supaya bisa mengelola hati dengan baik dalam menghadapi cinta. Tapi gue bingung, pacaran kan nggak boleh, tuh. Terus gimana cara gue menghadapi semua ini? Secara kalo nggak pacaran kayaknya nggak sreg gitu. Saat aku masih MTs, aku udah bisa merasakan gejolak ini (gila!!!). Aku pernah menyatakan cinta ke seorang cewek (meski dia nggak terima. Hiks..). Gue juga pernah jadian meskipun nggak pernah jalan bareng (liat mukanya langsung pun tak pernah. Aneh). Gue sampai stress mikirin masalah percintaan remaja ini (cinta monyet maybe). Tapi sekarang, gue baru bisa mengambil hikmah dari kisah cinta gue yang tak pernah lancar itu.Ternyata, Allah menjaga gue supaya gue tetap suci sehingga nantinya istri gue bakal mendapatkan suami yang memberikan seluruh limpahan cinta untuknya (cieee. Ada yang mau?) Gue sering mendapati temen-temen gue dibuat pusing oleh

Memburu Pengalaman di Pentadio resort

Hari pertama di Limboto. Ini bener-bener diluar perkiraan gue. Semua yang diperkirakan akan lancar-lancar saja ternyata menemui banyak rintangan. Tiba di Limboto pada sekitar pukul sebelas siang, aku dan Lukman mencoba menghubungi Ihsan, teman kami, untuk menitipkan tas yang akan kami tinggalkan ke medan perang KIR kali ini, Kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (diborong bu?). Tas aman, kami pun menuju Menara Keagungan Limboto, menurut informasi yang ada dekat komplek perkantoran, mungkin dekat kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika. Menara Keagungan Limboto sudah didepan mata. Kami mencoba bertanya kepada orang yang ada didekat situ, “kantor Dinas Pariwisata dimana?” tak mungkin kami menyebut Dinas Pariwisata dengan embel-embel lainnya, kan? Ribet. “Pindah ke Pentadio Resort,” jawabnya. Hah, Pentadio Resort?   Please deh. Tadi kita so lewat itu tampat!!!! Okelah, coba cari pengelola Menara Keagungan. Setelah

Mawaris Menjamin Hak Ahli Waris

Kamu pernah nonton film 'Superman Return'? Adegan awalnya memperlihatkan kelicikan Lex Luthor yang menjerat janda tua hingga ia melimpahkan warisan itu pada Lex Luthor. Lalu anak beserta cucu si janda itu jadi miskin. Sebel banget deh pas lihat bagian itu. Tapi didalam Islam, hal itu nggak bakalan terjadi. Mengapa? Karena Islam telah memastikan bahwa setiap istri, anak, dan orang tua yang meninggal akan mendapatkan warisan sesuai ketentuannya. Kalau nggak ada anak diserahkan ke cucunya..... Ih ribet ya ngejelasinnya.  Ntar, aku mau coba ngasih pengelompokan menurut orangnya: Dzawil Furud ; orang yang udah ditentuin jatahnya 2/3; orang yang dapat dua pertiga bagian adalah: dua anak perempuan atau lebih (kalo nggak ada anak laki-laki) dua cucu perempuan dari anak laki-laki (kalo nggak ada anak laki-laki, anak perempuan, cucu laki-laki dari anak laki-laki, saudara laki-laki kandung, bapak, kakek dari pihak bapak) 1/2; orang yang dapet setengah bagian adalah: anak perempuan tung

Hari Gini Masih Pacaran?

Aku cinta kamu... Jadi pacarku mau? Aku juga cinta kamu.... Bih, makan tuh cinta. Kamu yakin pacar kamu benar-benar tulus mencintai kamu? Kamu jadi pacar dia karena apa? Karena dia ganteng atau cantik, bukan? Coba deh, kebanyakan orang-orang milih pacar yang punya tampang bening. Yang jelek-jelek... TAK USAH BERHARAP. Hm... Gimana ya? Ah... Nggak kok!!! Aku cinta dia karena dia baik. Baik apa dulu? Perhatian? Eits, jangan salah. Sifat seseorang nggak cukup dari perhatian. Bahkan kita harus waspada dengan orang (termasuk pacar kita) yang begitu perhatian sama kita. Kita memang harus husnudzan atau berprasangka baik kepada orang lain. Tapi, kita juga harus ingat peribahasa 'ada udang dibalik batu' karena nggak menutup kemungkinan dia punya maksud tertentu. Misalnya pacaran supaya ada yang ngerjain tugas sekolah, yang antarjemput, yang ngetraktirin makan, yang ngasih pulsa, dll. Ih... Curiga banget sih! Iri nggak punya pacar, ya? Eh, eh, eh, siapa yang iri. Meskipun bukan cover

Mengapa Muslimah Harus Pakai Jilbab?

Banyaknya muslimah yang tak mengenakan jilbab membuat saya khawatir dengan umat Islam. Kalau saya sedikit amati, kebanyakan muslimah itu masih malu mengenakan jilbab dan khawatir akan menghambat pergaulannya. Khusus buat muslimah yang masih remaja, alasannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mendapat..... PACAR. Astaghfirullah . Padahal, Allah kan sudah menjanjikan suami yang baik bagi perempuan yang baik. Kalau yang bobrok? Mungkin anda tahu jawabannya. Ya, saya memang bukan orang yang pandai menulis. Tetapi saya berharap posting ini bisa mengetuk hati para muslimah. Perintahnya ada dalam Q.S. Al-Ahzab:59 dan Q.S. An-Nur:31 . Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya* ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.s. Al-Ahzab:59) Katakanlah kepada

Asrama di Pekan Ujian

Kalo lagi ujian, pada umumnya kita akan belajar sungguh-sungguh dan selama mungkin. Apalagi kalo pake SKS alias Sistem Kebut Semalam, malam pun tergadaikan dengan buku setinggi lemari baju. Lebay ding.... Nggak ketinggalan kebutuhan buku pelajaran dan logistik dipersiapkan semaksimal mungkin. Tapi, apa yang terjadi di asrama? Seenggaknya di asrama gue deh. Dua minggu kemarin, di ICG kan diadain UAS alias Ujiuan Akhir Semester. Kami tentu dituntut untuk mendapat nilai yang cemerlang. Tetapi kenyataannya kami tidak tegang menghadapi ujian. Kebajakan dari kami, termasuk gue, kalo beres ujian dari GP ato Gedung Pendidikan biasanya ke koperasi buat jajan, trus Solat Dhuha, trus ke asrama menikmati angin sepoi-sepoi di teras. Bisa juga denger MP3 diatas kasur. Tapi yang paling sering karlota atau ngobrol ngalor-ngidul. Bahan pembicaraan bisa datang dari mana saja mulai soal yang baru diujikan hingga masa 10 tahun kedepan. Huah, kesan asrama nggak bakal terlupakan deh pokoknya.

Islam, Solusi Standar Pertemanan yang Hakiki

Sudah sering deh kayaknya kalo kita ngerasa nggak dihargai dalam kehidupan kita. Contoh kecilnya aja nih kalo kita punya wajah yang kurang putih, ada jerawat banyak, atau apapun, seringnya kita diacuhkan dalam pergaulan, kan? Atau nggak dianggap sama sekali keberadaannya. Parahnya lagi kalo kita dicaci-maki. Ih... Rese abis... Mungkin juga kita suka ilfil alias ilang feeling kalo ada temen yang punya wajah yang Beastly gitu. Kayaknya nggak pantes banget gitu temenan sama orang begituan. Di zaman kini, cewek nggak dibilang cantik kalo nggak pake baju yang you can see dan sepatu high heel . Kalo di Indonesia sendiri, cewek nggak dibilang cantik kalo nggak punya kulit putih. Cowok nggak mau ketinggalan dalam standar 'penampilan yang menarik'. Cowok nggak dibilang macho  kalo punya body kerempeng dan nggak atletis. Tapi hal itu nggak bakal terjadi kalo kita pake standar Islam dalam pertemanan . Itu dapat terjadi karena Islam menggunakan kategori ketakwaan untuk membedakan seorang