Berjalan selama dua jam untuk mendapat warnet adalah tindakan terbodoh yang kupikirkan dulu. Namun kini, keadaan benar-benar memaksaku untuk melakukan hal tersebut. Lebih bodohnya lagi aku tidak sendirian, ada delapan teman lainnya yang melakukan hal yang serupa malam ini. Ya.... malam ini. Hal ini sebenarnya tak perlu terjadi apabila di dekat kampus tersedia warnet dengan pelayanan yang menjanjikan. Namun hingga kini, itu semua hanya menjadi mimpi yang kiranya tak mungkin terwujudkan. Walau demikian, kami melakukan semua itu tanpa beban. Kami {mungkin} menikmati perjalanan dua jam ini yang menembus kegelapan malam dan keramaian kota. Hidup memang tak terduga, namun begitu indah kurasa...
Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Kita yang menentukan cerita hidup ini indah atau kelam.