Hidupku Penuh Makna

Aneh. Sungguh aneh. Libur sekolah yang biasa dinanti anak-anak sekolahan ini aku tak dapat menikmatinya dengan maksimal. AKu pun tidak terlalu menanti liburan ini. Memang benar liburan ini telah membebaskanku dari 'penjara suci' Tapi please deh, masa liburan aku malah membuang-buang uang. Belum tugas yang... enggak banyak sih. 'Hanya' tugas Bahasa Indonesia dan bikin KIR. "Hanya'-nya itu loh yang keterlaluan. Dua-duanya membutuhkan fasilitas yang namanya alat ketik digital atau sederhananya komputer. Sedangkan aku belum memiliki komputer pribadi. Jadi yang ada aku hanya meminjam laptop orang dan make komputer di warnet yang konsekuensinya perhatianku bisa teralihkan oleh gemerlapnya dunia maya. Yah, inilah suka duka luburan. Walau demikian, kayaknya aku tak pernah benci dengan yang namanya liburan. Masalah pulang atau enggak.... Ya Allah semoga aku bisa pulang di Libur Lebaran deh....

Kamu nyebelin deh..!!!! Kamu egois ......!!! Kamu nggak komitmen ...!!!!! Nggak nge-hargain gue banget sih....!!!!!!  Begitulah keseringan kita merasa ada saja yang kurang dari teman kita. Tapi, beneran nih semuanya salah temanmu? Aku sendiri sering loh kayak gitu. Aku sebel banget gara-gara temanku nggak mengucapkan terima kasih atas bantuanku, malah ngomel pula. Siapa nggak sebel, coba? Tapi, kalau dipikir lebih dalam, kenapa sih dia kayak gitu? Mungkin nggak semata-mata ia tidak menghargai kita. Ia hanya perlu sedikit belajar menghargai orang lain. Ia nggak tahu caranya. Kalo kamu emang nggak suka sama karakter teman kamu, coba kamu ngelakuin ini: Bilang langsung ke teman kamu dan bilang "jangan gitu ya, aku nggak suka kalo kamu kayak gitu". Kan lebih enak daripada kamu ngomong dibelakang, "dia nggak tau diri banget loh". Introspeksi diri, jangan sampai kamu nggak suka sama orang juga nggak punya temen. Ini pasti kamu yang salah. Coba