Aku cinta kamu... Jadi pacarku mau?
Aku juga cinta kamu....
Bih, makan tuh cinta. Kamu yakin pacar kamu benar-benar tulus mencintai kamu? Kamu jadi pacar dia karena apa? Karena dia ganteng atau cantik, bukan? Coba deh, kebanyakan orang-orang milih pacar yang punya tampang bening. Yang jelek-jelek... TAK USAH BERHARAP.
Hm... Gimana ya? Ah... Nggak kok!!! Aku cinta dia karena dia baik.
Baik apa dulu? Perhatian? Eits, jangan salah. Sifat seseorang nggak cukup dari perhatian. Bahkan kita harus waspada dengan orang (termasuk pacar kita) yang begitu perhatian sama kita. Kita memang harus husnudzan atau berprasangka baik kepada orang lain. Tapi, kita juga harus ingat peribahasa 'ada udang dibalik batu' karena nggak menutup kemungkinan dia punya maksud tertentu. Misalnya pacaran supaya ada yang ngerjain tugas sekolah, yang antarjemput, yang ngetraktirin makan, yang ngasih pulsa, dll.
Ih... Curiga banget sih! Iri nggak punya pacar, ya?
Eh, eh, eh, siapa yang iri. Meskipun bukan cover boy, gue udah pernah pacaran (eh, ketahuan) meski cuma SMS-an dan nggak pernah kencan, KETEMU PUN NGGAK PERNAH!!!? (loh, kok jadi curhat?). Tapi gue bersyukur, dengan ini gue terlindungi dari noda dosa dan suci. Gue nggak mau istri gue di masa depan kecewa karena cinta gue nggak murni alias bekas. Coba deh bayangin, gimana perasaanmu nanti kalo kita dapet suami/istri yang udah punya mantan 10? Kalau kamu pernah pacaran terus kamu dapat suami/istri yang lebih 'jelek' dari pacar kamu, nanti kamu bisa kecewa dan bisa menjurus ke perbuatan yang ujung-ujungnya... SELINGKUH. Ih... Takut. Lagian agama Islam ngelarang pacaran loh.
Nih, dalil yang ngelarang kita buat pacaran:
Nih, dalil yang ngelarang kita buat pacaran:
- “Dan janganlah kamu dekati zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk” (Al-Isra’:32)
- Dari Jabir Bin Samurah RA, dari Rasulullah SAW: “Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan wanita, karena syaitan akan menjadi ketiganya” (Hadist riwayat Ahmad dan Tirmidzi).
Aku nggak zina kok!! Kenapa pacaran disamain sama zina. Kita cuma mencurahkan kasih sayang satu sama lain...
Yeh, masih ngotot. Coba deh, kalau pacaran pasti ada waktu kita bertelepon ria dengan pacar kita tanpa ada yang mengawasi (kalau berdua-duaan dengan yang bukan muhrimnya yang ketiga.... setan). Apalagi kalau sudah apel kayaknya nggak komplit kalau nggak pegangan tangan. Terus masih nggak sreg kalau nggak pelukan. Terus... terus... sampai cewek telat datang bulan. Itu zina, kan? Ih... Naudzubillahiindzalik... masih nggak percaya kalau pacaran tuh mendekatkan diri pada zina?
Lebay amat sih!
Eh, itu faktanya kan? Lagian kalau emang sudah saling cinta kenapa nggak berani nikah. Kalau menikah kan enak. Udah halal, nggak bakal dicemburuin, dan... dapat pahala pula (menikah itu sunah nabi, lho...). Atau..., kamu nggak berani ajak nikah karena nggak berani bertanggung jawab.
Jadi harus nikah dulu baru pacaran?
Yap, betul. Jadi kamu nggak perlu takut akan ditimpa masalah-masalah yang ditimbulkan gara-gara pacaran yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Makanya, mulai masa muda persiapkan segalanya sehingga pasangan kita nggak nyesel menjadi pasangan kita mulai mental hingga materil. Hihi...
NB: Kalau mau komentar untuk memperbaiki artikel ini, ditunggu...
Komentar
Posting Komentar