Langsung ke konten utama

Antara Jonghyun, Palestina, dan Kamu




Berita kematian Jonghyun, salah satu personil boyband Korea, Shinee, menggegerkan dunia K-Pop-ers. Banyak cara K-Pop-ers untuk mengungkapkan rasa empatinya. Yang paling mainstream yakni unggah segala hal tentang Jonghyun. Konsernya, lagunya, hingga membuat event Sticky notes untuk Jonghyun. Tak tertinggal hastag #RoseForJonghyun pun sempat jadi trending topic. Pokoknya heboh dah...

Adapun beberapa hari sebelum kabar duka itu, ada berita menghebohkan lainnya, yakni pengakuan sepihak dari Presiden Amerika Serikat atas Jerussalem sebagai ibukota Israel, negara yang didirikan dengan berlumur darah rakyat Palestina. Hal ini tentu dikecam oleh masyarakat internasional. Konflik di kawasan tersebut pun semakin menegang.

Dua berita yang mengguncang dunia berita ini berhasil menyentil akun Meme Comic Indonesia untuk membuat tweet kontroversional, "Ribuan manusia dibunuh di Palestina, mereka diam. 1 plastik bunuh diri, mereka menangis." Tweet ini membuat Kpopers murka dan akhirnya mengsomasi akun tersebut. Untuk menjawab tuduhan tersebut, salah satu Kpopers berinisiatif untuk menggalang dana untuk Palestina dengan mengatasnamakan Jonghyun.

What’s going on?

Disini, gue gak bakal bahas tentang apa alasan Jonghyun bunuh diri atau bahwa bunuh diri itu dosa dan berbuah hukuman di neraka (udah pasti itu mah). Gue juga gak bakal bahas lagi tentang sejarah Palestina karena hal itu bisa didapat di sumber lain yang dapat dipercaya. Disini gue bakal bahas sikap pemuda jaman kini terhadap idolanya.

Sikap fans yang tidak terima terhadap tuduhan yang menyudutkan Kpopers menunjukkan bahwa dia sangat loyal terhadap idolanya. Tak diragukan lagi Kpopers kini rela mengorbankan apapun untuk memenuhi keinginannya. Untuk nonton konser yang harga tiketnya hampir sejuta pun rela nabung, kalau aksesoris Kpop mah jangan ditanya ada berapa, pasti banyak.

Menjadi stalkers ke akun medsosnya di Idola sudah tentu menjadi kewajiban para fans. Gaya hidup yang diperlihatkan si idola menjadi parameter kesuksesan tersendiri dari si fans.

Duh, gue harus punya pacar kayak oppa...
Duh... kalo pacar aku pake jaket kayak oppa bagus deh...
Duh... jadi pengen belajar bahasa Korea biar DM gue langsung dibalas oppa...
Maka, ketika ada orang yang menyudutkan idolanya, fans bergerak cepat untuk membela sang idola...

= = = =

Wait..wait...

Pada kamus Inggris – Indonesia John M. Echols, “Idol” diterjemahkan sebagai “Berhala”. Bahkan, pada kamus Oxford, selain “a person or thing that is loved and admired very much”, Idol diartikan sebagai “a statue that is worshipped as a god”. Kalau diterjemahkan secara bebas, Idola berarti “berhala yang disembah sebagai tuhan”.

Nah... Apakah para Kpopers sekarang sudah sampai pada level men-Tuhan-kan idola para oppa? Jika mereka sampai pengen ikut bunuh diri karena sang idola juga bunuh diri bisa saja demikian. Atau jika mereka sampai melakukan apapun, I mean, apapun, anything, untuk membela sang idola, mungkin ia sudah menjadikan idola itu sebagai “tuhan”nya.

Mari kita sesaat mengtadaburi kalam Allah:

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Qs al-An’am : 108)

Jadi, kalau sampai para Kpopers melakukan anything untuk membela idolanya yang dimaki, mungkin bisa disandingkan dengan memaki “sesembahan” mereka sehingga merasa terganggu dan harus segera dibela.

Buat kamu yang punya temen Kpopers akut sampai meninggalkan tuhannya, jangan pernah mengejek hal-hal yang mereka sukai, ajaklah mereka kembali pada jalan yang benar dan beribadah secara menyeluruh.

Buat kamu para Kpopers, jangan terlalu fanatik sama idola kamu. Jangan sampai kecintaanmu kepada sang idola melebihi cintamu kepada sang Ilahi Rabbi, Allah swt. Bergabunglah dengan orang-orang yang baik, orang-orang yang shalih. Karena di akhirat nanti, Allah akan mengumpulkan kita dengan orang-orang yang kita cintai.

Jadi, nanti di akhirat kamu pengen bareng sama orang-orang shalih atau bareng oppa-oppa itu yang (kebanyakan) non muslim?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nggak Betah di Asrama?

Hari gini masih nggak betah di asrama??? Please deh, kenapa juga harus nggak betah. Baik, mari kita coba analisis kenapa sih masih ada yang nggak betah. 1. Pertemanan Nah, ini nih salah satu faktor yang mempengaruhi kebetahan kita di asrama(betul toh). Untuk faktor ini ada beberapa hal yang harus kamu hindari supaya pertemananmu di asrama baik: -Nggak berani gaul; jangan salahin orang lain kalau kamu nggak berani gaul sama temen-temen kamu. Jangan sampai kamu nggak kenal sama teman sekamarmu. Beranikanlah diri memulai pergaulan dengan perbincangan singkat seperti menanyakan kabar, berdiskusi bareng teman, atau perhatiin temen yang butuh bantuan. Pokoknya, selama sikapmu tidak menyinggung hati orang lain, beranikanlah diri untuk bergaul. Jangan tertutup amat deh... -Kebanyakan ngomong; orang susah ngomong memang membahayakan, tapi kalau kebanyakan ngomong gimana tuh? Ha, selain harus terbuka pada teman, kita juga harus menjaga mulut kita untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang dinilai

Pacaran untuk Mencari Jodoh yang Sholeh

Sebelum cari kriteria "Pacar yang cocok dan sholeh untuk dijadikan istri", kita harus ketahui bersama bahwa.... PACARAN DI DALAM ISLAM ITU HARAM. Kok bisa haram sih? Kalo mau nyari kata "pacaran" dalam Alquran maupun hadits, emang gak bakalan bisa ditemukan. Tapi, coba deh kita bahas apa aja sih yang biasa dilakukan ama orang pacaran? 1. Telepon berduaan aja, jalan-jalan berduaan aja, naik motor berduaan, nyari tempat sepi berdua biar adem, apa namanya kalo bukan berkhalwat? Tau kan ada hadits yang isinya begini, لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ “Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad) Wanita yang dimaksud di hadits ini adalah wanita yang bukan mahramnya. Mahram itu apa? Orang yang gak bisa dinikahi;ibu, adek/kakak perempuan, anak, nenek, dst. Kalo mahramnya cewek? Disesuaikan saja lah... 2. Minimal orang yang pacar

Memburu Pengalaman di Pentadio resort

Hari pertama di Limboto. Ini bener-bener diluar perkiraan gue. Semua yang diperkirakan akan lancar-lancar saja ternyata menemui banyak rintangan. Tiba di Limboto pada sekitar pukul sebelas siang, aku dan Lukman mencoba menghubungi Ihsan, teman kami, untuk menitipkan tas yang akan kami tinggalkan ke medan perang KIR kali ini, Kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (diborong bu?). Tas aman, kami pun menuju Menara Keagungan Limboto, menurut informasi yang ada dekat komplek perkantoran, mungkin dekat kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika. Menara Keagungan Limboto sudah didepan mata. Kami mencoba bertanya kepada orang yang ada didekat situ, “kantor Dinas Pariwisata dimana?” tak mungkin kami menyebut Dinas Pariwisata dengan embel-embel lainnya, kan? Ribet. “Pindah ke Pentadio Resort,” jawabnya. Hah, Pentadio Resort?   Please deh. Tadi kita so lewat itu tampat!!!! Okelah, coba cari pengelola Menara Keagungan. Setelah

Permohonan Maaf untuk Teman-Teman yang Merokok

Beberapa waktu lalu saya menulis berbagai tulisan di media sosial yang isinya mengkampanyekan hidup tanpa rokok. Tanpa bermaksud menyakiti orang lain, nampaknya ada pihak yang tersinggun dan langsung merespon. "Dengan merokok, kita dapat memunculkan inspirasi." Saya tak ingin membahas apakah merokok dapat memunculkan ispirasi atau tidak. Saya disini hanya ingin menyatakan minta maaf kepada orang-orang yang merasa tidak nyaman dengan berbagai tulisan saya yang memojokkan perokok. Motivasi saya menulis berbagai tulisan anti-rokok adalah ketika banyaknya orang yang tidak menghargai orang-orang di sekitarnya. Kita dengan mudah menemukan orang yang merokok di dalam bis umum ketika keadaan di dalam bis sesak penuh penumpang. Hal ini sungguh tidak menyenangkan bagi penumpang yang tidak merokok, termasuk saya. padahal, bahaya merokok udah banyak disosialisasikan di berbagai media. tapi, kalau sudah candu memang bahaya. Susahnya berhenti merokok saya dapati setelah

Nekad Dong!!!!

Sebagai pribadi, aku takut mencoba hal baru seperti makanan baru, pengalaman baru, dan segala-gala yang baru {untuk baju baru, uang baru, dan buku baru nggak masalah}. Namun, sekiranya aku terus bertahan dengan tidak mencoba hal-hal yang baru itu, kapan aku bisa mendapat sesuatu yang spesial? Susah ya? Gini deh. Tulisan ini terinspirasi dari pengalamanku Sabtu kemarin saatku belajar mengendarai motor yang dipandu Hanif, sepupuku. Pada awalnya aku takut, khawatir, dan berbagaui perasaan lainnya yang tidak mendukungku melakukannya. Tapi, kira-kira kalau aku terus seperti ini kapan aku bisa mengendarai motor coba? Maka dengan modal kenekadan melawan rasa takut aku mencoba mengendarai motor sendiri dengan pengawasan Hanif. Hasilnya, membanggakan. Aku bisa menjalankan motor sambil keliling lapangan sepak bola. Yah, ada insiden dikit sih. Tapi hal iti tidak menyurutkan semangatku. Masih puyeng? Gini deh, intinya kita nggak usah takut untuk melakukan hal yang sebelumnya belum pernah kita