Langsung ke konten utama

Pacaran untuk Mencari Jodoh yang Sholeh

Sebelum cari kriteria "Pacar yang cocok dan sholeh untuk dijadikan istri", kita harus ketahui bersama bahwa....

PACARAN DI DALAM ISLAM ITU HARAM.

Kok bisa haram sih?

Kalo mau nyari kata "pacaran" dalam Alquran maupun hadits, emang gak bakalan bisa ditemukan. Tapi, coba deh kita bahas apa aja sih yang biasa dilakukan ama orang pacaran?

1. Telepon berduaan aja, jalan-jalan berduaan aja, naik motor berduaan, nyari tempat sepi berdua biar adem, apa namanya kalo bukan berkhalwat? Tau kan ada hadits yang isinya begini,

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

“Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Wanita yang dimaksud di hadits ini adalah wanita yang bukan mahramnya. Mahram itu apa? Orang yang gak bisa dinikahi;ibu, adek/kakak perempuan, anak, nenek, dst. Kalo mahramnya cewek? Disesuaikan saja lah...

2. Minimal orang yang pacaran itu ada acara pegangan tangan, pelukan bentar, pelukan lama, dst... Pegangan sama yang bukan mahramnya gak boleh loh. Ada salah satu hadits yang isinya ini;

لأَنْ يَطْعَنَ فيِ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881)
Tuh, ngeri kan?

3. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Peribahasa ini bisa dipake ke sini, sedikit-sedikit pegangan, lama-lama.... (terusin sendiri). Ada loh ayat Alquran;

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)

Zina itu apa sih? Udah tau, kan? Tau, hal-hal seperti apa yang mendekatkan pada zina? Berkhalwat, pegang-pegangan sama yang bukan mahrammnya, dan seterusnya.

Jadi, kesimpulannya pacaran itu GAK BOLEH alias HARAM dalam Islam.

Jadi gak ada tuh "cari pacar yang sholeh". karena orang sholeh gak pacaran :D

"Tapi aku kan mencintainya, kakak..."

Kalo kamu mencintainya, jangan biarkan ia berada dalam jalan yang tak diridhai Allah. Kalau ingin bersama selamanya, ya gu akan cara yang sesuai tuntunan Allah dan Rasulullah dong. Apa itu? Nikah!!!

"Tapi kan belum siap?"

Diamlah dan berdoa kepada Allah untuk dianugerahkan jodoh terbaik dan tepat supaya kamu senantiasa ada dalam ridha Allah.

"Gak bisa diem atuh. Kalo si cinta malah pacaran ama yang lain gimana?"

Ya, berarti si cinta gak bisa mengabdi ke Allah. Kok cari jalan yang tak diridhai Allah. Tujuan pacaran emang banyak sih. Ada yang coba-coba karena "kata temen asik", ada yang buat asik-asikan doang. Tapi kali ini saya anggap orang yang pararan ingin mencapai tujuan yang sama, PERNIKAHAN.

Nah, pernikahan itu sendiri adalah menyatukan dua insan yang memiliki perbedaannya masing-masing dalam satu ikatan "perjanjian" sakral. Dua insan memutuskan membuat "perjanjian" karena memiliki kepentingan yang sama, setidaknya si pembuat janji merasa rekan "perjanjiannya" bsia memenuhi kebutuhan atas perjanjian yang dibuat.

Begitupun dengan pernikahan. Bila tujuannya tak terpenuhi, habislah pernikahan itu bisa cerai.

Ketika pernikahan didasari oleh harta, ketika pasangan miskin, pernikahan terancam.

Ketika pernikahan didasari oleh ketampanan/kecantikan, ketika usia melunturkan kerupawanan, pernikahan pu terancam.

Maka, pastikan pernikahan didasari oleh dasar yang abadi, Allah. bila meikah didasari untuk "mengapai ridha Allah bersama", maka rintangan apapun yang dihadapi takkan menghancurkan pernikahan.

pernikahan aman, berkah lagi :D

"Tapi dia menikah dengan yang lain... :("

Ya, dia bukan jodoh lo kali. Kan manusia gak dia doang. carilah pasangan hidup yang hidupnya untuk menggapai ridha Allah. maka insya Alah kebahagiaan dunia akhirat akan diraih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nggak Betah di Asrama?

Hari gini masih nggak betah di asrama??? Please deh, kenapa juga harus nggak betah. Baik, mari kita coba analisis kenapa sih masih ada yang nggak betah. 1. Pertemanan Nah, ini nih salah satu faktor yang mempengaruhi kebetahan kita di asrama(betul toh). Untuk faktor ini ada beberapa hal yang harus kamu hindari supaya pertemananmu di asrama baik: -Nggak berani gaul; jangan salahin orang lain kalau kamu nggak berani gaul sama temen-temen kamu. Jangan sampai kamu nggak kenal sama teman sekamarmu. Beranikanlah diri memulai pergaulan dengan perbincangan singkat seperti menanyakan kabar, berdiskusi bareng teman, atau perhatiin temen yang butuh bantuan. Pokoknya, selama sikapmu tidak menyinggung hati orang lain, beranikanlah diri untuk bergaul. Jangan tertutup amat deh... -Kebanyakan ngomong; orang susah ngomong memang membahayakan, tapi kalau kebanyakan ngomong gimana tuh? Ha, selain harus terbuka pada teman, kita juga harus menjaga mulut kita untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang dinilai

Permohonan Maaf untuk Teman-Teman yang Merokok

Beberapa waktu lalu saya menulis berbagai tulisan di media sosial yang isinya mengkampanyekan hidup tanpa rokok. Tanpa bermaksud menyakiti orang lain, nampaknya ada pihak yang tersinggun dan langsung merespon. "Dengan merokok, kita dapat memunculkan inspirasi." Saya tak ingin membahas apakah merokok dapat memunculkan ispirasi atau tidak. Saya disini hanya ingin menyatakan minta maaf kepada orang-orang yang merasa tidak nyaman dengan berbagai tulisan saya yang memojokkan perokok. Motivasi saya menulis berbagai tulisan anti-rokok adalah ketika banyaknya orang yang tidak menghargai orang-orang di sekitarnya. Kita dengan mudah menemukan orang yang merokok di dalam bis umum ketika keadaan di dalam bis sesak penuh penumpang. Hal ini sungguh tidak menyenangkan bagi penumpang yang tidak merokok, termasuk saya. padahal, bahaya merokok udah banyak disosialisasikan di berbagai media. tapi, kalau sudah candu memang bahaya. Susahnya berhenti merokok saya dapati setelah

Nekad Dong!!!!

Sebagai pribadi, aku takut mencoba hal baru seperti makanan baru, pengalaman baru, dan segala-gala yang baru {untuk baju baru, uang baru, dan buku baru nggak masalah}. Namun, sekiranya aku terus bertahan dengan tidak mencoba hal-hal yang baru itu, kapan aku bisa mendapat sesuatu yang spesial? Susah ya? Gini deh. Tulisan ini terinspirasi dari pengalamanku Sabtu kemarin saatku belajar mengendarai motor yang dipandu Hanif, sepupuku. Pada awalnya aku takut, khawatir, dan berbagaui perasaan lainnya yang tidak mendukungku melakukannya. Tapi, kira-kira kalau aku terus seperti ini kapan aku bisa mengendarai motor coba? Maka dengan modal kenekadan melawan rasa takut aku mencoba mengendarai motor sendiri dengan pengawasan Hanif. Hasilnya, membanggakan. Aku bisa menjalankan motor sambil keliling lapangan sepak bola. Yah, ada insiden dikit sih. Tapi hal iti tidak menyurutkan semangatku. Masih puyeng? Gini deh, intinya kita nggak usah takut untuk melakukan hal yang sebelumnya belum pernah kita

Memburu Pengalaman di Pentadio resort

Hari pertama di Limboto. Ini bener-bener diluar perkiraan gue. Semua yang diperkirakan akan lancar-lancar saja ternyata menemui banyak rintangan. Tiba di Limboto pada sekitar pukul sebelas siang, aku dan Lukman mencoba menghubungi Ihsan, teman kami, untuk menitipkan tas yang akan kami tinggalkan ke medan perang KIR kali ini, Kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (diborong bu?). Tas aman, kami pun menuju Menara Keagungan Limboto, menurut informasi yang ada dekat komplek perkantoran, mungkin dekat kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika. Menara Keagungan Limboto sudah didepan mata. Kami mencoba bertanya kepada orang yang ada didekat situ, “kantor Dinas Pariwisata dimana?” tak mungkin kami menyebut Dinas Pariwisata dengan embel-embel lainnya, kan? Ribet. “Pindah ke Pentadio Resort,” jawabnya. Hah, Pentadio Resort?   Please deh. Tadi kita so lewat itu tampat!!!! Okelah, coba cari pengelola Menara Keagungan. Setelah